Rabu, 12 Maret 2014

Terjemahan MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI ra. BAB VII

(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah berkata,bahwa beliau melahirkan rasa syukur atas keni'matan yang diberikan kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut - nyebutNya : Tiada seorang muslim yang melewati pintu madarasahku, melainkan Allah akan meringankan siksa yang menimpa pada hari kiamat. Dan diberitakan bahwa sesungguhnya ada seorang yang menjerit - jerit dalam kuburnya, maka Kanjeng Syaikh mendatangi kubur itu dan berkata : Sesungguhnya orang ini pernah mengunjungi saya sekali, maka semestinya Allah mengasihinya. maka sejak itu tidak lagi terdengar suara menjerit - jerit dari dalam kubur tadi.Kanjeng Syaikh ra. berkata : Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset satu kali dalam menjalnkan kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya, seandainya saya hidup pada zamannya, pasti saya akan menolongnya, karena saya akan menolong orang - orang yang terpeleset dari sahabat - sahabatku, murid muridku dan orang - orang yang cinta kepadaku sampai hari kiamat, saya gandeng tangannya, baik mereka masih hidup maupun setelah mati.)(Disebabkan karena kudaku sudah terpasang pelananya dan tombakku sudah tertancapkan dan pedangku sudahterhunus dan anak panahku sudah terpasang busurnya untuk menjaga santriku yang sedang lupa, dan Kanjeng Syaikh ra. berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah yang telah dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak punya sopan santun kepadaku dan saya diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak bertepi, saya ini dijagaoleh Allah, saya waliyullah yang diperhatikan. Wahai orang-orang yang berpuasa disiang hari, wahai yang bertahajjud dimalam harinya, wahai orang yang tinggal digunung yang sudahdibinasakan gunung-gunugnya, wahai orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan gereja-gerejanya, menghadaplah kalian untuk ta'at melaksanakan perintah-perintah Allah, wahai wali rijal, wahai wali abthol, wahai wali athfal, kemarilah kalian kepadaku, ambillah ilmu dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada bertepi.)(Adalah Kanjeng Syaikh ra. warna kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat dan panjang, dadanya bidang, badannya ramping, tingginya sedang, suaranya nyaring, dan merdu, mudah menetes air matanya, sangat takut kepada Allah ta'ala, besar kewibawaannya, do'anya mustajabah, luhur budi pekertinya, keatas maupun kebawah keturunannya baik, paling jauh-jauhnya manusia dari perbuatan jahat, dan sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar, sangat dimurkanya bila mengetahui larangan Allah diterjang,tidak marah karena hanya menuruti hawa nafsunya, tidak mau menolong karena selain Allah, tidak pernah menolak orang minta-minta walaupun salah satu bajunya yang diminta, pertolongan Allah yang menjadi dasar pokok hidupnya.semua thoriqnya dikuatkan oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih kotoran, pendekatannya kepada Allah menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah dengan hudlur yang menjadi gudangnya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi bentengnya, munajatnya kepada Allah menjadi amal perbuatannya,kewaspadaannya sebagai pengubung dirinya kepada Allah, mesra kepada Allah menjadi kawan berbincangnya, lapang dada menjadi kecintaannya, kebenaran menjadi lambang hidupnya, terbukanya hati menjadi bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya, dzikir kepada Allah menjadi ucapannya, persaksiannya kepada Allah menjadi obat, peraturan agama menjadi jembatannya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi kepribadiannya, menyerah dan puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidakada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Allah, thoriqohnya menurut tauhid, meyakinkan ke Esaan Allah, dzikir dengan hati yang hudlur pada waktu bertandang ibadah kepada Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari akan kejadiannya sebagai hamba Allah, dengan secararutin beribadah kepada Allah, bukan untuk sesuatau dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas karena sebagai hamba yang setia kepada sifat-sifat kesempurnaan Allah dan beliau adalah hamba Allah yang agung, yang selalu menyatu jiwanya dengan Allah waktu berdzikir dan disertai menepati terhadap hukum-hukum Allah.)(Keistimewaan-keistimewaan kanjeng Syaikh ra. masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak jelas, bahkan lebih terang dari matahari diwaktu duhur. beliau wafat pada hari jum'at tanggal sebelas, Rabi'ul akhir 571 H. umurnya sembilan puluh satu tahun. makamnya dikampung Bebul Aroj, Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca negara. Semoga Allah meridhoinyadan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua aebab beliau, Allahumma amiin.)"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar